Didominasi Kaum Millenial.
SIMEULUE.medialatahzan.com – Anak muda atau kaum millenial di Kabupaten Simeulue, Aceh, mulai menggandrungi aksesori yang terbuat dari bahan alam dan perlahan mulai meninggalkan aksesori dari pabrikan.
Kini baik gelang maupun cincin terbuat dari akar bahar diminati banyak anak muda, bahkan manjadi ciri khas oleh-oleh dari wilayah kepulauan tersebut.
Kerajinan tangan khusus bahan akar bahar ini, seperti gelang, cincin, serta tongkat semakin diminati masyarakat di Kabupaten Simeulue bahkan diluar daerah itu, karena dianggap unik.
Seperti diceritakan, Irwansya salah seorang penjual kerajinan akar bahar di kabupaten Simeulue, Senin (1/5/2023).
Karena banyaknya yang mencari kerajinan akar bahar tersebut, berdampak kepada pengrajin yang turut merasakan keuntungan dari bisnis berjualan akar bahar yang bahannya harus dicari di dasar laut dengan kedalaman puluhan meter tersebut.
Bandrol harga pun terjangkau kantong pembeli, Irwansyah menyebut, saat ini harga akar bahar yang dijualnya mulai dari harga Rp100 ribu sampai Rp250 ribu untuk jenis gelang tangan, sedangkan untuk cincin Rp50 ribu rupiah.
“Untuk jenis tongkat yang harganya lumayan mahal, per satuannya saya jual Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta, tergantung besar dan panjangnya,” kata Irwan.
Untuk bahan akar bahar, tambah dia, didapatkan dari para penyelam di Simeulue, dengan memesan dan membelinya per rumpun.
“Kalau kita cari sendiri agak susah, sebab akar bahar itu hidupnya di bebatuan yang lumayan dalam. Untuk itulah kita lebih baik pesan saja sama para penyelam tripang, lobster, dan hasil laut lainnya dengan harga tidak menentu,” ucap Irwan.
Ia bisa membuat gelang dari akar bahar belajar otodidak dan dari media sosial seperti YouTube. Dalam satu hari ia bisa membuat kerajinan tersebut hingga puluhan buah.
“Tergantung motifnya, kalau makin sulit akan semakin lama membuatnya. Tetapi harganya juga semakin tinggi,” tutur Irwan.
Pembeli kerajinan yang datang dari banyak kalangan. Mulai, dari pejabat, pegawai, swasta, hingga masyarakat biasa banyak mencari akar bahar yang dibuatnya itu.
“Kalau pembelinya banyak, bahkan ada yang memesan orang dari luar Simeulue,” pungkas Irwan.(*)
Sumber: Harian Daerah.com