JAKARTA.medialatahzan.com – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Selasa (26/9/2023) besok menggelar Pekan Pelayanan KB Serentak seluruh Indonesia menargetkan 1,5 juta Akseptor KB tahun 2023.
“Pekan pelayanan KB serentak dilaksanakan tanggal 26 September 2023 mulai jam 08.30 pagi melalui telekoference dan webinar. Target tahun ini (2023) 1,5 juta akseptor KB. Rangkaian kegiatan lain,seminar dan 10 Oktober akan diberikan penghargaan Bunda Asuh Stunting”.
Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN),BKKBN Pusat, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., didampingi Direktur Bina Kualitas KB, Martin
dalam acara Konferensi Pers Jarak Jauh dipusatkan di Media Center BKKBN Pusat di Jakarta dihadiiri 250 orang peserta, para Kaper BKKBN dan jutnalis media pusat.
Hadir juga Hunas BKKBN 33 provinsi dan wartawan perwakilan media lokal di daerah-daerah se Indonesia dihadiri secara virtual atau zoom meeting, Senin (25/9/2023) siang.
Konferensi Pers ini digelar memberikan keterangan pers menyambut Hari Kontrasepsi Dunia yang diperingati setiap 26 September.
Menurut Deputi ADPIN BKKBN, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pelaksanaan pekan pelayanan kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) gratis bagi 1,5 juta di 7 kota di 7 Provinsi sejak 26 September hingga 4 oktober.
Kegiatan nasional ini berkolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten/kota, dengan TNI, Babinsa, IBI ( Ikatan Bidan Indonesia). TNI Trimatra Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Disebutkan, sebanyak 7 provinsi yang menggelar pelayanan KB 1,5 juta orang adalah Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan NTB.
Kontrasepsi Penting Untuk Mengendalikan Kelahiran
Menurut Sukaryo Teguh Santoso, kontrasepsi bagi PUS ( pasangan usia subur) itu penting bagi pengendalian kelahiran, pengendalian pertumbuhan penduduk, kesehatan ibu dan anak.
“Kita bersyukur. Saat ini angka kelahiran ideal 2,14, banyak keluarga sudah memahami dua anak cukup. Tahun 1970 an posisi 5,6. Sekarang menurun. Perlu kerjasama pemerintah dan pers mensosialisasikan, rata-rata dua anak setiap keluarga”, katanya.
Menurutnya, angka stunting di Indonesia sampai 2022 lalu masih berada di angka 21 persen. Jumlah itu ditargetkan turun sampai 14 persen pada 2024 nanti.
“Penggunaan kontrasepsi untuk perencanaan keluarga diharapkan dapat membantu menuntaskan penurunan angka stunting,” ujar Deputi ADPIN BKKBN.
Ia berharap dengan momentum Hari Kontrasepsi Sedunia, masyarakat lebih melek lagi (paham) pentingnya KB.
Deputi ADPIN berterima kasih kepada media massa yang hadir dan besok pekan pelayanan KB serentak di provinsi se Indonesia, terima kasih Kaper BKKBN yang hadir secara during.(Udin)